Analisa Stabilitas Dinding Penahan Tanah Pada Proyek Tol Kayu Agung – Palembang - Betung Paket II Seksi 3

Abstract

Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung Paket II Seksi 3 dibangun dengan 2 tipe desain mainroad, yaitu desain dengan menggunakan timbunan dan desain dengan menggunakan pile slab. Pada desain dengan timbunan diperlukan analisa stabilitas lereng, dikarenakan kondisi eksisting merupakan tanah berawa dan bekas perkebunan kelapa sawit. Kondisi tanah yang secara umum tanah lempung sehingga mempunyai daya dukung tanah dasar yang rendah dan akan mengalami penurunan dan kelongsoran yang besar akibat beban konstruksi ataupun timbunan tanah. Analisa stabilitas lereng dilakukan untuk menentukan faktor keamanan dari bidang jalan akibat longsor yang potensial, yaitu dengan menghitung kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan yang menyebabkan terjadinya longsor. Analisa dilakukan pada konstruksi dinding penahan tanah, dimana konstruksi tersebut dipasang pada area timbunan setinggi 7 meter. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara mengolah data sampel tanah kemudian dilakukan analisa dengan Metode Bishop dan menggunakan bantuan software Plaxis. Hasil analisa data secara manual (Metode Bishop) didapat nilai keamanan (FK) longsor lereng yaitu sebesar 3,01. Sedangkan hasil analisa data dengan menggunakan software Plaxis dan setelah timbunan terbebani oleh beban lalu lintas dan perkerasan jalan, nilai keamanan (FK) yang didapat tanpa menggunakan konstruksi dinding penahan tanah dari pasangan batu yaitu sebesar 1,46 dan dengan menggunakan konstruksi dinding penahan tanah yaitu sebesar 2,17. Dari hasil analisa yang sudah dilakukan, maka konstruksi dinding penahan tanah wajib dibangun untuk timbunan setinggi 7 meter, dikarenakan nilai keamanan sebesar 2,17 dan dapat mencegah kelongsoran dalam jangka waktu yang lama, serta dapat meminimalisir biaya pemeliharaan proyek